Halo, Sobat Minjend!
Pernahkah kamu mendengar suara harmonis dan merdu dari alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan dibunyikan dengan cara digoyangkan? Ya, itulah angklung, salah satu warisan budaya Sunda yang telah menggemparkan dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, keunikan, dan kontribusi angklung terhadap budaya global. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana angklung berhasil menarik perhatian dunia dan menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
Asal-Usul Angklung
Angklung berasal dari daerah Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Alat musik ini telah ada sejak abad ke-7 dan digunakan dalam berbagai ritual dan upacara adat. Angklung terbuat dari beberapa tabung bambu yang disusun secara vertikal dan diikat bersama. Setiap tabung bambu menghasilkan nada tertentu saat digetarkan, dan memainkan angklung membutuhkan kerjasama antara beberapa pemain untuk menciptakan melodi yang harmonis.
Keunikan Angklung
Salah satu keunikan angklung adalah teknik permainannya yang melibatkan banyak orang. Setiap pemain memegang satu atau beberapa angklung yang berbeda nadanya dan harus bekerjasama untuk menghasilkan musik yang harmonis. Ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang sangat penting dalam budaya Indonesia. Selain itu, angklung juga memiliki suara yang khas dan merdu, yang dapat menghasilkan berbagai jenis musik, mulai dari lagu tradisional hingga musik modern.
Angklung di Kancah Internasional
Angklung tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga telah menarik perhatian dunia. Pada tahun 2010, angklung diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Pengakuan ini menegaskan bahwa angklung bukan hanya warisan budaya lokal, tetapi juga bagian penting dari kekayaan budaya dunia. Berbagai kelompok angklung dari Indonesia sering melakukan pertunjukan di berbagai negara, memperkenalkan keunikan dan keindahan angklung kepada masyarakat internasional.
Peran Angklung dalam Pendidikan dan Kebudayaan
Angklung juga memainkan peran penting dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Di banyak sekolah di Indonesia, angklung diajarkan sebagai bagian dari kurikulum musik. Hal ini tidak hanya membantu menjaga dan melestarikan budaya tradisional, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kerjasama dan kebersamaan kepada generasi muda. Selain itu, banyak komunitas dan organisasi yang aktif mempromosikan angklung melalui workshop, festival, dan konser, sehingga angklung tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.
Informasi Pendaftaran Mahasiswa baru follow IG @infopmbunjani, mau tanya atau ngobrol? DM ya. Terimakasih. informasi ter-update selalu di update disana, sampai jumpa di kampus.
SEKRETARIAT PMB :
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD CIMAHI
KAMPUS CIMAHI :
Gedung Rektorat Unjani
Jl. Terusan Jend. Sudirman, Cibeber, Kec. Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat 40531
Telp /Fax :022-6610223
Hp. 08112497890
KAMPUS BANDUNG:
Gedung Fakultas Teknologi Manufaktur (FTM)
Jl. Terusan Gatot Subroto Bandung
Telp/Fax : 022-7312741