Industri farmasi di Indonesia terus berkembang pesat, diiringi dengan kemajuan teknologi dan kompleksitas dalam proses produksi dan distribusi obat-obatan. Namun, di sisi lain, masih banyak tenaga kerja farmasi yang belum memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan terkini.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti:
* Kurangnya tenaga kerja farmasi dengan keahlian khusus, seperti ahli manajemen mutu, ahli regulasi farmasi, dan ahli bioteknologi farmasi.
* Rendahnya tingkat literasi digital di kalangan tenaga kerja farmasi, sehingga mereka kesulitan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan beradaptasi dengan perubahan dalam industri.
* Ketidakmampuan tenaga kerja farmasi untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi yang terkait dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
Ketidaksesuaian antara keterampilan dan kompetensi tenaga kerja farmasi dengan kebutuhan industri dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
* Menghambat kemajuan industri farmasi dan menghambat pengembangan produk-produk farmasi yang inovatif.
* Meningkatkan risiko dalam pelayanan Kesehatan, karena kesalahan dalam dispensing obat dapat membahayakan kesehatan pasien.
* Menciptakan kesenjangan antara kebutuhan industri dan ketersediaan tenaga kerja yang kompeten, sehingga dapat memicu kekurangan tenaga kerja farmasi di masa depan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan berbagai upaya dari berbagai pihak, seperti:
* Pemerintah : Perlu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja farmasi, sehingga mereka memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
* Industri farmasi : Perlu bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa farmasi.
* Institusi pendidikan : Perlu memperkuat program studi farmasi dengan meningkatkan kualitas dosen, menyediakan fasilitas yang memadai, dan menjalin kerja sama dengan industri farmasi.
* Tenaga kerja farmasi : Perlu terus belajar dan meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka dengan mengikuti pelatihan, seminar, dan konferensi yang terkait dengan bidang farmasi.
Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menyadari pentingnya memiliki tenaga kerja farmasi yang kompeten dan berdaya saing. Oleh karena itu, Unjani berkomitmen untuk menghasilkan lulusan farmasi yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terkini.
Unjani memiliki program studi S1 Farmasi yang terakreditasi A oleh BAN-PT dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, seperti laboratorium praktik farmasi, laboratorium penelitian, dan apotek pendidikan. Unjani juga menjalin kerja sama dengan berbagai industri farmasi untuk memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa farmasi.
Unjani mengajak calon mahasiswa baru untuk segera mendaftar ke program studi S1 Farmasi Unjani dan menjadi bagian dari generasi muda yang siap membangun industri farmasi Indonesia yang maju dan berdaya saing.
Bersama Unjani, wujudkan mimpimu menjadi apoteker profesional yang kompeten dan berdaya saing!
Untuk Informasi Lebih Lanjut Klik Disini https://pmb.unjani.ac.id/
SEKRETARIAT PMB :
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD CIMAHI
KAMPUS CIMAHI :
Gedung Rektorat Unjani
Jl. Terusan Jend. Sudirman, Cibeber, Kec. Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat 40531
Telp /Fax :022-6610223
Hp. 08112497890
KAMPUS BANDUNG:
Gedung Fakultas Teknologi Manufaktur (FTM)
Jl. Terusan Gatot Subroto Bandung
Telp/Fax : 022-7312741