Sahabat Minjend, pernahkah kamu merasa terjebak dalam kesedihan yang mendalam? Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai, bahkan muncul pikiran-pikiran negatif tentang diri sendiri?

Jika ya, kamu mungkin sedang berhadapan dengan depresi. Depresi bukan sekadar perasaan sedih biasa, melainkan gangguan kesehatan mental yang serius dan membutuhkan penanganan khusus.

Mengenal Depresi Lebih Dekat
Depresi lebih dari sekadar perasaan sedih. Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang menyebabkan perasaan sedih dan/atau kehilangan minat yang berkepanjangan, kurang berenergi, perubahan nafsu makan, sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi, perasaan tidak berharga, dan pikiran untuk bunuh diri.

Depresi dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti prestasi belajar, pekerjaan, hubungan interpersonal, dan kesehatan fisik.

Faktor-faktor yang Meningkatkan Risiko Depresi
Depresi dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:

• Genetika: Memiliki keluarga dengan riwayat depresi dapat meningkatkan risiko depresi.
• Kejadian hidup yang traumatis: Kematian orang terkasih, perceraian, atau kehilangan pekerjaan dapat memicu depresi.
• Kondisi medis tertentu: Beberapa penyakit kronis, seperti kanker atau penyakit jantung, dapat meningkatkan risiko depresi.
• Penyalahgunaan zat: Penggunaan alkohol atau narkoba secara berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi.
• Kepribadian tertentu: Orang dengan kepribadian perfeksionis atau neurotik lebih rentan terhadap depresi.

Bagaimana Mengetahui Jika Kamu Mengalami Depresi?
Jika kamu mengalami beberapa gejala depresi selama lebih dari dua minggu, segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis depresi dan menentukan jenis pengobatan yang tepat. Pengobatan depresi biasanya melibatkan kombinasi terapi dan/atau obat-obatan.

Terapi untuk Depresi
Terdapat beberapa jenis terapi yang efektif untuk depresi, seperti:

• Terapi perilaku kognitif (CBT): Berfokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang berkontribusi pada depresi.
• Terapi interpersonal: Berfokus pada meningkatkan keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal untuk mengatasi depresi.
• Mindfulness-based therapy: Berfokus pada melatih kesadaran penuh untuk membantu mengelola stres dan emosi negatif.

Obat-obatan untuk Depresi
Dokter mungkin meresepkan obat antidepresan untuk membantu meningkatkan kadar neurotransmiter di otak yang berperan dalam mengatur suasana hati.

Bagaimana UNJANI Membantumu?

Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) memiliki Fakultas Psikologi yang berkomitmen untuk membantu memahami dan membantu orang yang mengalami depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.

Di Fakultas Psikologi UNJANI, kamu akan mendapatkan pendidikan berkualitas dari para dosen yang berpengalaman dan berkomitmen tinggi untuk membantu mahasiswanya.

Fakultas Psikologi UNJANI juga memiliki laboratorium psikologi yang canggih dan layanan konseling yang siap membantu mahasiswanya yang mengalami masalah kesehatan mental.

Mari jadikan generasi muda yang tangguh dan bebas dari depresi! Klik https://pendaftaran.unjani.ac.id/ dan daftar ke program yang ada di Fakultas Psikologi Unjani sekarang juga! 

admin