Gigi berlubang atau karies pada anak-anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, lebih dari 80% anak-anak usia sekolah mengalami gigi berlubang. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan, termasuk kemampuan mereka untuk makan, berbicara, dan belajar dengan baik.

Sayangnya, kesadaran orang tua dan masyarakat umum tentang pentingnya pencegahan gigi berlubang pada anak-anak masih sangat rendah. Banyak yang beranggapan bahwa gigi susu tidak memerlukan perawatan yang serius karena akan digantikan oleh gigi permanen. Padahal, gigi susu yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi permanen di masa depan.

Selama bertahun-tahun, pendekatan pencegahan gigi berlubang pada anak-anak cenderung terbatas pada anjuran untuk menyikat gigi dua kali sehari dan menghindari makanan manis. Namun, angka kejadian karies yang tetap tinggi menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak cukup efektif. Banyak orang tua merasa kesulitan untuk menerapkan kebiasaan menyikat gigi yang benar pada anak-anak mereka, dan mereka sering kali kurang mendapatkan dukungan yang memadai dari tenaga kesehatan untuk mengatasi tantangan ini.

Selain itu, perkembangan teknologi dan pola makan modern yang lebih tinggi akan kandungan gula memperburuk situasi ini. Perlu ada strategi baru yang lebih komprehensif dan mudah diterapkan oleh orang tua, serta didukung oleh pendidikan yang lebih mendalam mengenai pencegahan karies pada anak-anak.

Untuk mengatasi masalah gigi berlubang pada anak-anak, perlu adanya pendekatan baru yang lebih efektif dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang sedang dikembangkan adalah penggunaan aplikasi digital yang dirancang khusus untuk membantu orang tua memantau kebiasaan menyikat gigi anak-anak mereka. Aplikasi ini dapat mengirimkan pengingat rutin dan memberikan tips pencegahan karies yang praktis dan berbasis bukti ilmiah. Selain itu, aplikasi ini juga bisa memberikan edukasi visual yang menarik bagi anak-anak, sehingga mereka lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan giginya.

Lebih dari itu, kolaborasi antara dokter gigi, sekolah, dan orang tua juga sangat penting. Program pencegahan yang melibatkan penyuluhan langsung di sekolah-sekolah dan pelatihan bagi guru serta orang tua mengenai pentingnya kesehatan gigi bisa menjadi bagian integral dari upaya ini. Pendekatan yang lebih holistik, yang tidak hanya fokus pada kebersihan gigi tetapi juga pada pengelolaan pola makan dan gaya hidup anak-anak, dapat membantu menurunkan angka karies secara signifikan.

Bagi calon mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang kesehatan gigi dan ingin berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menawarkan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Melalui program studi Kedokteran Gigi yang didukung oleh fasilitas modern dan pengajar berpengalaman, Unjani mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi tenaga kesehatan yang mampu menghadirkan solusi inovatif bagi masalah kesehatan gigi masyarakat.

Mari bergabung dengan Universitas Jenderal Achmad Yani dan jadilah bagian dari generasi baru dokter gigi yang tidak hanya peduli, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat untuk anak-anak Indonesia!

Ali Hxgn

Informasi Pendaftaran Mahasiswa baru follow IG @infopmbunjani, mau tanya atau ngobrol? DM ya. Terimakasih. informasi ter-update selalu di update disana, sampai jumpa di kampus.