Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah lama diakui sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, di banyak daerah, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pertumbuhan dan kontribusi mereka terhadap ekonomi kerakyatan. Beberapa masalah utama yang dihadapi UMKM meliputi keterbatasan akses terhadap modal, kurangnya keterampilan manajerial, minimnya akses pasar, dan regulasi yang memberatkan.

Tanpa intervensi yang tepat, tantangan-tantangan ini dapat mengakibatkan stagnasi atau bahkan kemunduran UMKM. Banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan bertahan, terutama di masa pandemi yang menambah tekanan ekonomi. Hal ini tidak hanya merugikan pelaku UMKM itu sendiri, tetapi juga masyarakat luas yang bergantung pada keberadaan dan keberlanjutan UMKM sebagai sumber mata pencaharian.

Kondisi ini diperburuk dengan minimnya dukungan dari pemerintah daerah yang seringkali tidak memiliki kebijakan khusus yang mendukung perkembangan UMKM secara efektif. Kebijakan yang ada seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik pelaku UMKM di daerah, sehingga tidak mampu memberikan solusi yang tepat dan berkelanjutan. Akibatnya, potensi besar UMKM dalam menggerakkan ekonomi lokal tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan khusus dari pemerintah daerah yang fokus pada pengembangan UMKM. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Penyediaan Akses Modal yang Lebih Mudah : Pemerintah daerah perlu menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan skema pembiayaan yang mudah diakses oleh pelaku UMKM. Ini bisa meliputi pinjaman dengan bunga rendah, program kredit mikro, dan dana hibah.

2. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan : Mengadakan pelatihan berkala untuk meningkatkan keterampilan manajerial dan teknis pelaku UMKM. Ini bisa meliputi pelatihan tentang pemasaran digital, manajemen keuangan, dan inovasi produk.

3. Pembukaan Akses Pasar yang Lebih Luas : Pemerintah daerah dapat memfasilitasi pelaku UMKM untuk mengikuti pameran dagang, baik di tingkat lokal maupun nasional, serta membantu dalam pemasaran produk melalui platform digital.

4. Penyederhanaan Regulasi : Menyederhanakan regulasi yang berkaitan dengan perizinan dan administrasi UMKM agar tidak memberatkan pelaku usaha. Regulasi yang lebih sederhana akan mendorong lebih banyak orang untuk memulai dan mengembangkan usaha.

5. Infrastruktur Pendukung : Membangun infrastruktur yang mendukung kegiatan UMKM, seperti pasar khusus UMKM, pusat distribusi, dan fasilitas produksi bersama.

Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) melihat pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia dan mendukung penuh langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah yang dihadapi pelaku UMKM. Unjani percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat, UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan dan inklusif.

Sebagai institusi pendidikan, Unjani berkomitmen untuk mendidik dan melatih calon-calon wirausahawan yang handal melalui program studi yang relevan dan berfokus pada pengembangan keterampilan kewirausahaan.

Kami mengajak calon mahasiswa baru untuk bergabung dengan Unjani dan menjadi bagian dari solusi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui inovasi dan semangat kewirausahaan. Daftarkan diri Anda sekarang dan jadilah bagian dari perubahan!

Info Lebih Lanjut Klik Disini https://pmb.unjani.ac.id/berita/

admin